Kategori

Jumat, 24 Juni 2022

Hebatnya Huruf T



Tatkala Temperatur Terik Terbakar Terus, Tukang Tempe Tetap Tabah,
"Tempe-tempe" , Teriaknya.
Ternyata Teriakan Tukang Tempe Tadi Terdengar Tukang Tahu,
Terpaksa Teriakannya Tambah Tinggi, "Tahu…Tahu. ..Tahu… !"
"Tempenya Terbaik, Tempenya Terenak, Tempenya Terkenal!!", Timpal Tukang Tempe.
Tukang Tahu Tidak Terima, "Tempenya Tengik, Tempenya Tawar, Tempenya Terjelek…. !"
Tukang Tempe Tertegun, Terhenyak, "Teplakkk… !" Tamparannya Tepat Terkena Tukang Tahu.
Tapi Tukang Tahu Tidak Terkalahkan, Tendangannya Tepat Terkena Tulang Tungkai Tukang Tempe.
Tukang Tempe Terjengkang Tumbang! Tapi Terus Tegak, Tatapannya Terhunus Tajam Terhadap Tukang Tahu.
Tetapi, Tukang Tahu Tidak Terpengaruh Tatapan Tajam Tukang Tempe Tersebut, "Tidak Takut!!" Tantang Tukang Tahu. Tidak Ternyana Tangan Tukang Tempe Terkepal, Tinjunya Terarah, Terus Tonjokkannya Tepat Terkena Tukang Tahu, Tak Terelakkan! Tujuh Tempat Terkena Tinjunya,
Tonjokan Terakhir Tepat Terkena Telak. Tukang Tahu Terjerembab. "Tolong.. Tolong.. Tolong..!", Teriaknya Terdengar Tinggi.
Tanpa Tunda Tempo, Tukang Tempe Teruskan Teriakannya, " Tempe .. Tempe .. Tempe..Tapi Terus Terdengar Tembakan..Tukang Tempepun Tertembak Tentara Teroris..Teretetetetetetetetetetetetetetetetet!!! Tukang Tempe Terkapar Tertembak..Tukang Tahupun Tertawa Terbahakbahak...

Kamis, 26 April 2018

(REVIEW) Avengers: Infinity War, Kekerenan yg campur aduk






Cerita: 9 
 Penokohan: 8 
Visual: 9 
 Sound Effect/Scoring: 9 
|Penyutradaraan: 9 
 Nilai Akhir: 8,8/10

Lo yang ngaku penggemar Marvel pasti ngerasa antusias abis pas tahu ada rencana film Avengers: Infinity War. Apalagi, hingga perilisan filmnya, Marvel seakan enggak ngasih kendor soal promosinya. Enggak hanya penggemar asli, orang-orang yang enggak pernah tahu soal superhero MCU pun jadi mendadak ke-Marvel-an.

Kalau lo penggemar akut Marvel, udah dipastikan rasanya kayak nungguin jawaban dari semua harapan. Penasaran, deg-degan, dan campur aduk saking excited-nya. Bahkan, hingga tebersit pertanyaan, “Bagaimana kalau filmnya mengecewakan, ya?” Lo pun enggak bisa membayangkan.

Jawabannya bisa lo nilai sendiri pas nonton filmnya. Avengers: Infinity War bukan hanya jadi film terbesar Marvel, tapi juga jadi film superhero paling magnificient sepanjang sejarah. Lo boleh bilang ini berlebihan. Nyatanya, film ini memang enggak ada duanya.

Avengers: Infinity War menceritakan soal pertempuran besar antara kekuatan jahat kosmis dengan ensemble superhero Marvel. Pertempuran raksasa ini soal perebutan Infinity Stones antara para superhero dan villain terkuat sejagat raya, Thanos. Sesuai dengan sebutan ensemble superhero, film ini menampilkan berbagai macam karakter yang dimiliki MCU.

Sejak awal film, lo udah disuguhkan berbagai cerita dari tiap-tiap superhero yang terbagi dalam beberapa tim. Semua ceritanya dijahit apik oleh sutardara Russo Bersaudara dengan sebegitu cerdasnya. Dari awal sampai akhir, cerita dijelaskan dengan teratur. Bahkan, lo bisa menilai bahwa duo sutradara tersebut bikin film layaknya seorang perfeksionis.

Semua diceritakan begitu mendetail. Bahkan, buat lo yang bukan penggemar film-film Marvel pun masih bisa sedikit ngikutin ceritanya. Memang, sih, lebih baik lo nonton film-film sebelumnya biar enggak bingung di tengah film.

Lo bisa lihat totalitas Russo Bersaudara dalam menggarap cerita, peran para aktor dan aktris, serta visual. Semuanya memanjakan mata. Seakan film ini jadi percobaan Marvel. Mereka bikin film superhero ini secara out of the box. Keluar dari jalur tren film superhero saat ini sekaligus menciptakan trennya sendiri.

Sosok superhero dan villain dibuat seimbang. Berbeda dengan film-film tema pahlawan kebanyakan, Russo Brothers menempatkan perspektif villain di Avengers: Infinity War lebih ngena. Bisa dibilang, lo bakal dibawa dalam perspektif Thanos.

Biasanya, superhero itu udah dipastikan menang. Namun, film ini seakan penuh keadilan: cerita dan perasaan. Porsi superhero dan villain dibikin adil. Saking adilnya, lo enggak tahu harus prihatin ke siapa. Perasaan lo bakal dibikin campur aduk. Bahkan, pas lo keluar bioskop.

Unsur komedi Avengers: Infinity War enggak perlu ditanya, lo bakal dibawa terpingkal-pingkal di awal film. Namun, seakan enggak dikasih kendor, perasaan lo langsung dibuat bergejolak dengan aksi-aksi yang ditampilkan. Setelah itu, lo bakal dibuat sedih. Mirip perasaan “sakit tapi enggak berdarah” ketika semua teori terjawab.

Enggak hanya plot, visual yang ditampilkan Marvel memang terkenal juara. Mata lo bakal dibuat berbinar lihat detail dan efek visualnya. Tampilan yang mengundang nostalgia ini memanjakan mata sepanjang film. Kalau lo perhatiin, Russo Bersaudara ngasih campuran atmosfer Marvel, semesta Lord of the Rings dan Harry PotterSaga.

Buat lo pencinta film superhero, rasanya udah lama enggak sebahagia, seantusias, dan sesedih ini gara-gara Avengers: Infinity War. Bisa dibilang, buat pencinta Marvel, lo bakal punya perasaan yang sama setelah nonton film ini. Avengers: Infinity War terbagi dalam dua bagian. Jadi, kalau ada perasaan "kentang" di akhir film, wajar. Lo pun harus nunggu satu tahun lagi buat dapat jawabannya.

Enggak bisa dimungkiri bahwa film ini mahal dan nyaris sempurna. Harga tersebut dikeluarkan Marvel demi film luar biasa ini. Semua elemen berpadu harmoni tanpa harus kehilangan identitasnya. Tiap karakter ngasih kesan masing-masing di hati penonton. Bahkan, pada akhir hayat mereka.

Soal akting para pemeran, semua masih pada jalurnya. Semua jadi man of the match sesuai porsinya. Semua juga punya kejutan yang bakal disampaikan ke penonton. Namun, masing-masing karakter seakan kurang digali. Bisa jadi karena film ini hanyalah pertunjukkan massal. Layaknya panggung sirkus, semua tampil dengan porsi yang sama.

Terlepas dari itu, film ini berhasil disampaikan Marvel dan Russo Bersaudara dalam sudut yang berbeda. Secara keseluruhan, Avengers: Infinity War enggak melampaui harapan, tapi sesuai dengan harapan.

Marvel is marvelous!

Minggu, 11 Maret 2018

5 Tim Tak Diunggulkan yang Mampu Juara Liga Champions

Liga Champions
Menjuarai Liga Champions merupakan target bagi seluruh tim di pelosok Eropa. Mereka mati-matian berusaha merebut trofi Liga Champions.

Mengandalkan skuat bertabur bintang tidak selalu berbuah titel Liga Champions. Paris Saint-Germain menjadi contohnya. Mereka sudah menghabiskan begitu banyak uang demi membangun tim idaman. Namun musim ini klub Prancis itu sudah tersingkir di 16 besar.

Faktanya, uang bukanlah rahasia prestasi Liga Champions. Beberapa tim menunjukkan itu ketika mengangkat trofi ajang ini.

Siapa saja kuda hitam yang sukses memenangkan Liga Champions Berikut daftarnya :

Manchester United (1999)


Kemenangan Liga Champion Manchester United pertama di bawah Sir Alex Ferguson terjadi pada 1999. Kala itu mereka tidak diragukan lagi merupakan salah satu kisah sukses terbesar dalam sepak bola.

The Red Devils masuk ke dalam grup maut bersama Bayern Muenchen dan Barcelona. Meski gagal mengalahkan salah satu tim di atas, United sukses hancurkan di tim Denmark, Brondby, untuk melaju ke babak berikut.
MU kemudian berturut-turut dua tim Italia pada fase gugur. Undian ini menantang bagi MU yang sebelumnya tidak pernah menang di sana.
Nyatanya, pasukan Ferguson mengalahkan Inter Milan di Old Trafford dan meraih hasil imbang di San Siro. Mereka kemudian melewati tantangan Juventus yang mengandalkan Del Piero, Zidane, Edgar Davids dan Antonio Conte.
Di final, mereka bersua Bayern dan sempat tertinggal sejak awal. MU kehilangan keseimbangan lantaran Roy Keane dan Paul Scholes absen akibat akumulasi kartu. Namun, pemain pengganti, Teddy Sheringham dan Ole Gunnar Solksjaer sukses mencetak dua gol pada injury time untuk mempersembahkan kemenangan bagi MU.


Chelsea (2012)

 

Chelsea mencatat kemenangan spektakuler pada 2012. Pasalnya, ketika itu duo Spanyol Real Madrid dan Barcelona tengah mendominasi.
Setelah beberapa kali menembus semifinal, plus tampil di laga puncak 2008, The Blues akhirnya berjaya meski situasi kurang maksimal.
Pada musim itu, Chelsea jauh dari performa terbaik. Mereka keteteran di Liga Inggris sehingga manajemen menggeser Andre Villas-Boas dari kursi pelatih. Chelsea juga nyaris tersingkir setelah takluk 1-3 dari Napoli pada leg pertama 16 besar.
Namun, hasil itu jadi titik balik kebangkitan. Chelsea membalikkan keadaan untuk melaju ke perempat final.
Usai menyingkirkan Benfica di 8 besar, The Blues membalas dendam atas Barcelona lewat agregat 3-2.
Chelsea lantas menghadapi Bayern Munchen yang tampil di kandang sendiri. Sempat tertinggal, Didier Drogba menyamakan kedudukan untuk perpanjangan waktu. Chelsea lalu berjaya melalui adu penalti.


FC Porto (2004)


Jose Mourinho membangun reputasi sebagai pelatih berbakat dengan membawa FC Porto menjuarai Liga Champions 2004. Mereka lolos dari grup yang berisi Real Madrid, FK Partizan, dan Olympique Marseille.
Pada 16 besar, Mourinho mengarsiteki kemenangan agregat 3-1 atas Manchester United. Setelahnya, Porto mengalahkan Olympique Lyon 4-2 untuk menembus semifinal.
Di babak 4 besar, klub Portugal itu menyisihkan Deportivo La Coruna berkat keunggulan 1-0. Hasil itu membawa mereka ke final bertemu AS Monaco.
Dipimpin Deco, Porto memusnahkan tim Ligue 1 itu dengan mencetak tiga gol tanpa balas.


Liverpool (2005)


Liverpool sempat kalah kalah dari Grazer AK di Anfield pada babak kualifikasi ketiga sebelum lolos ke babak grup. Di putaran tersebut, tim asuhan Rafa Benitez perkasa dan tak terbendung.
Pada 16 besar, Liverpool menyingkirkan Bayer Leverkusen. Ujian baru datang ketika undian memasangkan mereka dengan Juventus.
Pasukan Benitez tampil istimewa. Mereka menang 2-1 di Anfield sebelum tampil defensif dengan bermain 0-0 di Turin untuk merebut tiket semifinal.
Pada fase berikutnya, Liverpool membutuhkan gol hantu Luis Garcia demi menyisihkan Chelsea. Kemenangan tersebut mempertemukan mereka dengan AC Milan di final.
I Rossoneri, yang juara dua tahun sebelumnya, memiliki tim bertabur bintang seperti Cafu, Paolo Maldini, Alessandro Nesta, Andrea Pirlo, Kaka, Hernan Crespo, hingga Andriy Shevchenko.
Sesuai prediksi, tim Italia itu memetik keunggulan tiga gol pada babak pertama. Namun, berkat dukungan suporter, Liverpool menciptakan keajaiban di Istanbul dengan menyamakan kedudukan. Laga pun berlanjut ke adu penalti.
Dalam sini, kiper Liverpool Jerzy Dudek sedikit mendapat inspirasi dari kiper legendaris Liverpool, Bruce Grobbelaar. Taktik itu berhasil dan Liverpool menyelesaikan comeback terbesar dalam sejarah turnamen tersebut.


Borussia Dortmund (1997)

Pencapaian Borussia Dortmund ke final Liga Champions pada 1997 cukup tak terduga. Dipimpin manajer legendaris Jerman, Ottmar Hitzfeld, tim yang diperkuat pemain seperti Matthias Sammer, Andreas Moller dan Karl-Heinz Riedle sukses menaklukkan Eropa.
Dortmund menempati posisi dua grup di belakang Atletico Madrid dengan selisih gol. Mereka melawan tim Prancis Auxerre yang akhirnya menang 4-1 dengan dua leg. Kemudian, Die Schwarzgelben mengatasi Manchester United tanpa meyakinkan.
Di final, mereka berkesempatan melawan juara bertahan, Juventus, yang diisi pemain hebat seperti Zinedine Zidane, Christian Vieri, dan Didier Deschamps. Kala itu final digelar di markas Bayern Muenchen, Allianz Arena.
Namun, dalam hitungan 90 menit, Dortmund secara istimewa mendominasi Si Nyonya Tua. Karl Heinz-Riedl tampil ajaib dengan mengemas brace pada babak pertama. Alessandro Del Piero sempat memperkecil kedudukan sebelum Lars Ricken mempertegas keunggulan Dortmund.

Kamis, 08 Maret 2018

Mengirim Foto Ukuran Asli di WhatsApp

Saat mengirim foto lewat WhatsApp selalu otomatis terkompres, alhasil kualitas gambar jadi turun. Lantas bisakah mengirim foto dalam ukuran sebenarnya?

Seperti diketahui WhatsApp sengaja mengkompres foto dan video yang dikirimkan oleh pengguna. Ini guna mengecilkan file sehingga pengirimannya lebih cepat dan menghemat penggunaan data.

Tapi kita masih bisa mengirimkan foto dalam ukuran sebenarnya. Sehingga tidak mengurangi kualitas gambar bilamana akan digunakan untuk keperluan lain, seperti mencetak foto. Cara yang dilakukan cukup mudah, berikut langkah-langkahnya:

Mengirim Foto Ukuran Asli di WhatsApp

1. Tekan ikon Attachment di bagian bawah

2. Lalu pilih Document

3. Pilih opsi Browse other doc... di bagian atas

4. Dari sini kita akan melihat semua file. Arahkan pada bagian tempat tersimpannya foto yang akan dikirim

5. Setelah file foto dipilih, tekan Send

Mengirim Foto Ukuran Asli di WhatsApp

Dari sini file yang dikirim punya ukuran asli. Karena ukurannya lebih besar, proses pengirimannya juga lebih lama dari biasanya.

Perlu pula diperhatikan, ketika file sudah diterima, tidak akan terlihat gambar seperti biasanya saat mengirim foto. Tapi begitu file tersebut ditekan, akan muncul gambar.

Semoga tips kali ini bermanfaat, selamat mencoba!


Minggu, 04 Maret 2018

SURAH AN NAAS | الناس

اَلنَّاس

بِسْمِ اللهِ الرَّحْمٰنِ الرَّحِيْمِ


قُلْ أَعُوْذُ بِرَبِّ النَّاسِ ﴿الناس:١

مَلِكِ النَّاسِ ﴿الناس:٢

إِلٰهِ النَّاسِ ﴿الناس:٣

مِنْ شَرِّ الْوَسْوَاسِ الْخَنَّاسِ ﴿الناس:٤

الَّذِى يُوَسْوِسُ فِى صُدُوْرِ النَّاسِ ﴿الناس:٥

مِنَ الْجِنَّةِ وَالنَّاسِ ﴿الناس:٦

SURAH AL FALAQ | الفلق

الفلق
بِسْمِ اللَّـهِ الرَّحْمٰنِ الرَّحِيمِ


قُلْ أَعُوذُ بِرَبِّ الْفَلَقِ ﴿الفلق:١

مِن شَرِّ مَا خَلَقَ ﴿الفلق:٢

وَمِن شَرِّ غَاسِقٍ إِذَا وَقَبَ ﴿الفلق:٣

وَمِن شَرِّ النَّفّٰثٰتِ فِى الْعُقَدِ ﴿الفلق:٤

وَمِن شَرِّ حَاسِدٍ إِذَا حَسَدَ ﴿الفلق:٥