Mungkin
pertanyaan diatas sering terpikir bagi teman-teman yang akan datang ke
Bali. Tetapi saya mempunyai beberapa tips yang dapat menolong
teman-teman bila terpaksa mendarat di Bali pada larut malam.
Seiring
dengan mulai bangkitnya sektor parawisata di Bali, semakin banyak turis
yang datang ke Bali khususnya wisatawan domistik. Hal ini juga didukung
oleh maraknya penerbangan swasta lokal yang membuka jalur Jakarta-Bali
atau dari kota lainnya di Indonesia. Dari banyaknya penerbangan
tersebut, beberapa maskapai menawarkan tarif yang lebih murah untuk
penerbangan malam (last flight). Pesawat take off dari Jakarta
sekitar pukul 20.30 dan mendarat di Bali pada pukul 23.00 (lama
penerbangan 1 1/2 jam, ditambah satu jam karena waktu Bali 1 jam lebih
cepat/ WITA).
Masalahnya
bila anda tiba di Bali pada jam 23.00, maka akan timbul pertanyaan
bagaimana saya bisa mendapatkan penginapan? terus sarana transportasi
dari bandara ke penginapan apa, berapa ongkos taxi?, taxi argo atau
borongan? apa supir taxi di Bali suka “ngegetok”?, apakah aman? dan
banyak lagi.
Saya mempunyai beberapa tips untuk keadaan seperti di atas.
1. Waktu Bali 1 jam lebih cepat dari Jakarta atau WITA, jadi sewaktu di dalam pesawat putarlah jam tangan anda 1 jam kemuka.
2. Bila anda
tiba di Terminal Kedatangan Domestik Bandara Ngurah Ray, anda dapat
menggunakan taxi resmi bandara dengan membeli tiket taxi di counter
resmi yang buka sampai pesawat terakhir malam di sebelah kanan di
gerbang keluar kedatangan. Kita hanya membayar tiket taxi ke counter ini
dan tidak ke sopir taxi. Tetapi anda dapat memberikan tips ke sopir
taxi kemudian. Bila anda tiba di Terminal Kedatangan Internasional
tidak ada counter taxi di sana, anda dapat menunggu taxi di pintu
kedatangan. Bila tidak ada taxi, biasanya ada taxi “omprengan” (plat
hitam) tetapi usahakan tawar ongkos taxi sesuai dengan tujuan anda. Tapi
biasanya taxi omprengan ini tidak terlalu menaruh tarif tinggi. Pada
Counter Taxi Resmi besar tarif sesuai dengan jauh perjalanan, untuk
tujuan Kuta-Legian Rp 45.000, Jimbaran Rp. 60.000, Nusa Dua 50.000,
Denpasar Rp. 65.000. Kuta adalah tempat pariwisata paling dekat dengan
Bandara dengan jarak hanya 15 menit. Saran saya bila ini adalah
kedatangan pertama anda ke Bali sebaiknya anda menuju ke Kuta dahulu dan
mencari penginapan di sana.
4.
Penginapan murah, bersih, dan aman banyak terdapat di Jalan Poppies Lane
II Legian Kuta. Dari Bandara anda akan melewati Jalan Kartika Plaza,
belok kiri Jalan Pantai Kuta di sisi Pantai Kuta dan Jejeran Hotel
Mewah, Hard Rock Cafe, Pizza Hut, McDonnald dan belok kanan masuk ke
Jalan Poppies Lane II menuju ke Jalan Legian. Di kanan kirim Poppies
Lane II banyak sekali penginapan murah tapi bersih. Anda dapat berhenti
di salah satu penginapan dan menanyakan apakah ada kamar kosong. Perlu
diperhatikan Jalan Poppies ini hanya satu jalur dan satu arah dan taxi
tidak bisa berhenti lama.
5. Saya
rekomendasikan penginapan murah di Poppies Lane II: Losmen/Bungalow
Cempaka I, Cempaka II, Dua Dara, Artawan, Ronta, dll. Tarif 1 kamar per
malam berkisar Rp. 40-60 ribu dengan fasilitas 2 tempat tidur, fan
(kipas angin), kamar mandi/WC di dalam, dan “light breakfast” di pagi
hari. Saya rasa harganya sangat murah dibandingkan dengan penginapan
sejenis di Jakarta atau kota lain.
6. Anda dapat langsung membayar cash ke receptionist uang kamar dan menuliskan nama sesuai KTP pada formulir yang diberikan.
7. Anda
dapat bernafas lega karena “at least” anda tidak tidur di emperan malam
ini. Besok paginya anda dapat melihat-lihat di sekitar Poppies untuk
Penginapan yang lebih baik atau anda dapat menuju tempat lain di Bali
sesuai dengan rencana liburan anda.
Fasilitas Lain di Kuta
Menurut saya
tempat yang paling favorite untuk “pelabuhan pertama” di Bali adalah
Kuta. Selain daerah ini terdapat Pantai Kuta yang terkenal (200 m dari
Poppies Lane II), juga mempunyai fasilitas yang lengkap: Penginapan yang
murah & bersih, Restorant makanan barat& lokal yang cukup
terjangkau, ATM, Internet, Mini Market Circle K 24 jam, Toko pakaian
& souvenir yang relatif murah asal nawar, dan banyak bule-bule (di
antaranya banyak yang 1/2 bugil) berseleweran.
Keamanan
Soal
keamanan, Bali dapat dikatakan relatif aman dibandingkan dengan tempat
lain di Indonesia, Jarang terjadi penodongan, pencurian atau
“pemalakan”. Mayoritas Masyarakat Bali adalah penganut Agama Hindu yang
taat yang takut akan karma buruk. Biasanya bila terjadi kejahatan
pelakunya adalah pendatang. Jadi jangan takut untuk datang ke Bali, aman
kok!